Posts Subscribe comment Comments

LANDASAN TEORI KEHAMILAN FISIOLOGIS PADA TRIMESTER III

BAB I

A. PENGERTIAN

Hamil adalah keadaan mengandung embrio atau fetus dalam tubuh setelah penyatuan sel telur dan sel spermatozoa.

Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 230 hari (40 minggu) atau 9 bulan 7 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir.

B. PERUBAHAN FISIOLOGIS SAAT KEHAMILAN TRIMESTER III

1. Rahim atau uterus

Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan progesterone yang kadarnya meningkat. Uterus yang semula biasanya 30 gram akan mengalami hipertropi dan hyperplasia karena pengaruh hormone estrogen dan progesterone sehingga pada akhir kehamilan uterus ini menjadi 1000 gram, dengan panjang 20 cm. Pada minggu-minggu pertama kehamilan istimus uteri mengadakan hipertrofi sehingga istimus menjadi lebih panjang dan lebih lunak, yang disebut tanda hegar. Uterus membesar mengikuti pertumbuhan janin sempai aterm. Sebagai gambaran dapat dikemukakan sebagai berikut :

a. Pada kehamilan 28 minggu, tinggi fundus uteri 3 jari di atas pusat (27 cm)

b. Pada kehamilan 32 minggu, tinggi fundus uteri pertengahan pusat dan processus xyphoideus (30 cm)

c. Pada kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri sekitar 1 jari di bawah processus xyphoideus (33 cm)

d. Pada kehamilan 40 minggu, tinggi fundus uteri turun setinggi 3 jari di bawah processus xyphoideus, saat ini kepala sudah masuk PAP (30 cm).

2. Vagina dan vulva

Perubahan hormon estrogen mengakibatkan adanya hypervaskularisasi sehingga vulva dan vagina tampak lebih merah, agak kebiruan (livide). Tanda ini disebut dengan tanda Chadwick.

3. Serviks uteri

Akibat kadar estrogen meningkat, dan dengan adanya hypervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak. Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan lebih banya. Sehingga kadang-kadang wanita hamil mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak.

4. Ovarium

Pada permulaan kehamilan masih terdapat corpus luteum graviditasis sampai terbentuknya placenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu, corpus luteum akan mengecil setelah placenta terbentuk.

5. Mammae atau payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi, hormone yang mempengaruhi :

a. Estrogen

§ Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga payudara tampak semakin membesar

§ Tekanan serta syaraf akibat penimbunan lemak dan air serta garam menyebabkan rasa sakit pada payudara.

b. Somatotropin

§ Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara

§ Merangsang pengeluaran colostrums pada payudara

c. Progesterone

Mempersiapkan acinus sehingga dapat berfungsi :

§ Menambah jumalah sel acinus

§ Pegeluaran ASI belum berlangsung karena prolactin belum berfungsi

§ Setelah persalinan, hambatan prolactin tidak ada sehingga membuat ASI dapat keluar dengan lancer.

Perubahan payudara pada bumil :

§ Payudara menjadi lebih besar

§ Hyperpigmentasi pada arecola

§ Putting susu menonjol

6. Kulit

Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hyperpigmentasi alat-alat tertentu akibat peningkatan MSH (Melanophore Stimulating Hormon). Hyperpigmentasi dapat terjadi di wajah, leher, alveolar mammae dan abdomen.

7. Sirkulasi darah

Volume darah semakin meningkat kira-kira 25% dimana jumlah serumdarah lebih besar dari pada pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi) dengan puncaknya pada usia 32 minggu, terjadi supine hypotensive syndrome karena penekanan vena kava inverior.

8. Sistem pernafasan

Pada kehamilan terjadi perubahan system respirasi untuk memenuhi kebutuhan O2 dalam tubuh, disamping itu terjadi gesekan diafragma karena dorongan rahim yang membesar, sehingga pernafasan 2 kali lebih cepat.

9. Traktus digestivus

Akibat meningkatnya kadar esterogen tubuh perasaan enek (nausea) pada kehamilan muda. Tonus-tonus otot traktus digestivus menurun, sehingga motilitas traktus digestivus berkurang. Hal ini untuk resorbsi tetapi menimbulkan obstipasi. Juga terjadi pengeluaran air liur berlebihan yang disebut salviasi.

10. Abdomen

Munculnya kontraksi Braxton hiks.

C. MASALAH / KELUHAN PADA TRIMESTER III

1. Nyeri abdomen

Penyebab : penyebaran ligamentum uteri

Cara mengatasi :

§ Istirahat

§ Hindari kerja yang berat

§ Tarik nafas panjang

Tanda bahaya : nyeri hebat yang menetap dan tidak hilang setelah istirahat.

2. Oedem

Penyebab : - Kenaikan tingkat sodium, macetnya sirkulasi darah pada tungkai

- Peningkatan penyerapan kapiler

- Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk atau pada

saat berbaring

Cara mengatasi :

§ Tidak memakai sandal atau sepatu hak tinggi

§ Tidak duduk atau berdiri terlalu lama.

Tanda bahaya : jika bertambah parah diikuti kenaikan tekanan darah dan protein urine.

3. Sering kencing

Penyebab : - Kandung kemih tertekan oleh rahim dan kepala janin

- Pengaruh hormone meningkat, vaskularisasi darah menimbulkan perubahan fungsi kandung kemih dan saluran menjadi lebar

Cara mengatasi :

§ Kosongkan kandung kemih saat terasa ingin BAK

§ Batasi minum bahan diuretic alami

§ Posisi baring miring ke kiri untuk meningkatkan diuretics.

Tanda bahaya :

§ Dysuria, oliguria

§ Asymtomatis bakteri urea.

4. Sakit pinggang

Penyebab : - karena titik berat badan pindah ke depan disebabkan perut yang membesar

Cara mengatasi :

§ Jangan mengangkat beban dengan membungkuk

§ Hindari keletihan

§ Gunakan bantal untuk meluruskan punggung

5. Obstipasi

Penyebab : Meningkatnya hormone progesterone, sehingga menekan lebih lama di

lambung dan juga di usus

Cara mengatasi : Banyak makan makanan yang banyak mengandung serat.

D. NASEHAT IBU HAMIL

1. Nutrisi

Wanita hamil yang menyusui harus betul-betul perhatian susunan dietnya terutama jumlah kalorinya dan protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortis, partus prematurus, inersia uteri, perdarahan post partum. Sedangkan makan berlebih dapat mengakibatkan komplikasi seperti gemuk, preeklamsi, janin besar. Hendaknya selalu mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan yang berwarna hijau karena nilai gizinya tinggi.

2. Aktivitas

§ Wanita hamil boleh beraktivitas seperti biasa

§ Cukup istirahat dan makan teratur.

3. Istirahat dan rekreasi

Wanita pekerja dianjurkan lebih banyak istirahat. Tidur siang menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Tempat hiburan yang terlalu ramai, sesak dan panas lebih baik dihindari karena menyebabkan jatuh pingsan.

4. Pakaian

§ Menggunakan pakaian longgar tidak ada ikatan ketat pada perut

§ Pakailah BH yang menyokong payudara

§ Memakai sepatu dengan hak rendah

5. Kesehatan jiwa

Untuk menghilangkan cemas harus ditanamkan kerja sama pasien, bidan dan diberikan informasi selama kehamilan dengan tujuan :

§ Menghilangkan ketidaktahuan

§ Latihan-latihan fisik dan kejiwaan

§ Mendidik cara-cara perawatan bayi

§ Berdiskusi tentang peristiwa persalinan fisiologik

E. TANDA-TANDA BAHAYA PADA IBU HAMIL

1. Perdarahan

Perdarahan yang terjadi pada hamil tua dapat membahyakan keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan.

2. Bengkak di kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala yang disertai kejang

Bengkak atau sakit kepala pada ibu hamil bisa membahayakan keselamatan ibu dan bayi dalam kendungan.

3. Demam tinggi

§ Biasanya karena infeksi

§ Bisa menyebabkan kelahiran kurang bulan, membahayakan jiwa ibu

4. Keluar darah dari alat kelamin

Merupakan tanda bahaya adanya gangguan pada kehamilan dan dapat membahayakan bayi dalam kandungan.

5. Gerakan janin kurang atau tidak bergerak

Keadaan ini merupakan tanda bahaya bagi janin.

F. PENANGANAN KEHAMILAN SECARA UMUM

1. Kebijakan program

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4x selama kehamilan.

§ Satu pada triwulan pertama

§ Satu kali pada triwulan kedua

§ Dua kali pada triwulan ketiga

2. Pelayanan/asuhan standart minimal “7T’

§ (Timbang) berat badan

§ Ukur (tekanan) darah

§ Ukur (tinggi) fundus uteri

§ Pemberian imunisasi (TT) lengkap

§ Pemberian (tablet zat besi) minimum 90 tablet selama kehamilan

§ (Test) terhadap penyakit menular seksual

§ (Temu wicara) dalam rangka persiapan rujukan.

G. PERSIAPAN KELUARGA MENGHADAPI PERSALINAN

1. Menentukan persalinan akan di tolong bidan atau dokter

2. Suami atau keluarga perlu menabung untuk persiapan persalinan

3. Siapkan donor darah, jika sewaktu-waktu dibutuhkan

4. Ibu dan suami menanyakan pada bidan kapan perkiraan tanggal lahir

5. Suami dan masyarakat menyediakan kendaraan jika sewaktu-waktu ibu dan bayi perlu segera ke RS

6. Jika bersalin di rumah, suami atau keluarga perlu menyiapkan :

§ Ruang yang terang

§ Air bersih dan sabun untuk cuci tangan

§ Kain, handuk dan pakaian bayi yang bersih dan kering

§ Kain dan pakaian ganti yang bersih setelah ibu melahirkan

H. MASALAH ATAU KELUHAN TRIMESTER III

1. Nyeri Abdomen

Penyebab : Peregangan ligamentum uteri

Cara mengatasi :

- Istirahat

- Hindari kerja yang berat

- Tarik nafas yang panjang

Tanda bahaya : Nyeri hebat yang menetap dan tidak hilang pada tungkai.

2. Oedema

Penyebab :

- Kenaikan tekanan sodium, macetnya sirkulasi darah pada tungkai.

- Peningkatan penyerapan kapiler.

- Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk atau pada vena saat berbaring.

Cara mengatasi :

- Tidak memakai sandal hak tinggi

- Tidak duduk atau berdiri terlalu lama

Tanda bahaya : jika bertambah parah diikuti kenaikan tekanan darah dan protein Urine.

3. Sering Kencing

Penyebab :

- Kandung kemih tertekan oleh rahim dan kepala janin.

- Pengaruh hormon meningkat, vaskularisasi darah menimbulkan perubahan fungsi kandung kemih dan saluran menjadi lebar.

Cara mengatasi :

- Kosongkan kandung kemih saat terasa ingin BAK.

- Batasi minum bahan diuretik alami.

- Posisi berbaring miring ke kiri untuk meningkatkan diuretics

Tanda bahaya :

- Dysuria, Olyguria.

- Asymtomatis bacteriurea.

4. Sakit Pinggang

Penyebab : Karena titik berat badan pindah ke depan disebabkan karena perut yang membesar.

Cara mengatasi :

- Janagan mengangkat beban dengan membungkuk.

- Hindari keletihan.

- Gunakan bantal untuk meluruskan punggung.

5. Obstipasi

Penyebab : Meningkatnya hormon progesterone, sehingga menekan lebih lama di lambung dan juga usus.

Cara mengatasi :

- Banyak makan yang mengandung serat.

- Banyak minum.

6. Anemia

Penyebab : - Kekurangan kadar hemoglobin dalam darah.

Cara mengatasi :

- Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.

- Mengkonsumsi tablet Fe.

I. ASUHAN KEBIDANAN PADA TRIMESTER III.

§ Pemeriksaaan ANT dua minggu sekali sampai ada tanda kehamilan.

§ Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan.

§ Diit 4 sehat 5 sempurna.

§ Imunisaisi Tetanus.

§ Pemeriksaan Hb untuk kedua kalinya.

§ Observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan.

ANEMIA DALAM KEHAMILAN

I. DEFINISI

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr%. Anemia saat hamil disebut “ potensial danger to mether and child “ (Manuaba, 1998 : 29).

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin kurang dari 11 gr% pada trimester I dan 10,5 gr% pada trimester II (Saifudin, A. 2001).

II. PENYEBAB

Anemia sering dijumpai pada kehamilan, hal ini disebabkan karena dalamm kehamilan keperluan zat-zat makanan bertambah dan terjadi pula perdarahan dalam darah dan sumsum tulang. Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut hidramia atau hipervolumia. Akan tetapi bertambahnya sel-sel darah tersebut kurang jika dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah. Penambahan tersebut berbanding sebagai berikut yairu plasma 30%, sel darah 18% dan hemoglobin 19%. Dari kehamilan 8 minggu sampai 40 hari post partum kadar hemoglobin, jumlah eritrosit dan nilai hematokrit menurun selama kehamilan sampai tujuh hari post partum. Dan akan kembali mencapai angka yang kira-kira sama dengan angka kehamilan setelah 40 hari. Namun apabila pengenceran terjadi secara berlebihan hingga kadar Hb ibu 11 gr% pada trimester I dan 10,5 gr% pada trimester II dan III maka hal ini akan berdampak buruk terhadap ibu maupun janin sehingga dapat menimbulkan keluhan seperti badan lemah, lelah kurang energy, sakit kepala, pandangan berkunang-kunang dan kalau anemia sampai berat, dapat berakibat sesak nafas bahkan lemah jantung.

III. GEJALA DAN TANDA ANEMIA

Keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda, pucat dan mudah pingsan (Syaifudin, A. 2001).

IV. ETIOLOGI

Kurang gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, mal absorbsi, penyakit kronik misalnya TBC, cacing usus, malaria dan kehilangan banyak darah (Muchtar, R. 1998).

V. KLASIFIKASI ANEMIA

a. Berdasarkan hasil pemeriksaan Hb sahli dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Hb 11 gr% = normal

2. Hb 9 – 10 gr% = anemia ringan

3. Hb 7 – 8 gr% = anemia berat

4. Hb <7>

b. Berdasarkan penyebab anemia

1. Anemia defisiensi besi

Anemia jenis ini biasanya berbentuk normositik dan hipokromik dan merupakan penyebab anemia pada umumnya.

2. Anemia megaloblastik

Anemia megaloblastik biasanya berbentuk mikrositik atau penisilisa. Penyebabnya adalah karena kekurangan vit B12 biasanya karena malnutrisi dan infeksi yang kronik.

3. Anemia hipoplastik

Disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang dalam membentuk sel-sel darah merah baru. Penyebabnya belum diketahui, kecuali yang disebabkan oleh infeksi berat (sepsis) keracunan dan sinar rontgen atau sinar radiasi.

4. Anemia hemolitik

Disebabkan oleh penghancuran/pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Hal ini disebabkan oleh :

a. Intrakospuler

Dijumpai pada anemia hemolitik herediter, talasemia, anemia sel sickle (sabit), hemoglobinopati, C, D, G, H, I dan paraksimal noktural hemoglubinuria.

b. Ekstrakospuler

Disebabkan malaria, sepsis, keracunan zat logam , dan dapat beserta obat-obatan, leukemia, penyebab hodkin dan lain-lain.

VI. BENTUK-BENTUK ANEMIA

Factor yang mempengaruhi pembentukan darah adalah sebagai berikut :

a. Komponen (bahan) yang berasal dari makanan terdiri dari :

· Protein, glukosa, dan lemak

· Vitamin B12, B6, asam folat dan vit C

· Elemen dasar, Fe, non Cu dan zink

b. Sumber pembentukan darah

Sumsum tulang

c. Kemampuan reabsorbsi usus halus

d. Umur sel darah merah (eritrosit) terbatas sekitar 120 hari, sel-sel yang sudah tua dihancurkan dan menjadi bahan baku untuk membentuk sel darah merah baru

e. Terjadinya perdarahan kronik (menahun)

VII. PENGARUH ANEMIA PADA IBU DAN JANIN

a. Bahaya selama kehamilan

· Dapat terjadi abortus

· Persalinan prematuritas

· Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim

· Mudah terjadi infeksi

· Ancaman dekompensasi kordis

· Mola hidatidosa

· Hiperemis gravidarum

· Perdarahan antepartum

· Ketuban pecah dini (KPD)

b. Bahaya saat persalinan

· Gangguan his, kekuatan mengejan

· Kala pertama dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlantar

· Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan

· Kala uri dapat diikuti retensio plasenta dan perdarahan post partum karena atonia uteri

· Kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri

c. Pada kala nifas

· Terjadi sub involusio uteri menimbulkan perdarahan post partum

· Memudahkan infeksi post partum

· Pengeluaran ASI berkurang

· Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan

· Anemia kala nifas

· Mudah terjadi infeksi mamae

VIII. PENANGANAN

1. Secara umum

a. Pantau kadar Hb minimal 2x selama kehamilan yaitu pada saat trimester I dan II

b. Beri Sulfat ferosus 60 mg per oral ditambah asam folat 50 mg per oral sekali sehari (program nasional)

(Sarwono prawiharjo, 2002)

2. Secara khusus

1. Anemia defisiensi besi

· Per oral : Sulfat ferosus 0,20 mg, 3 – 5 kali per hari

· Parental : interferon, jectofer dan farnigen, dan hasilnya lebih cepat

2. Anemia megaloblastik

· Asam volik 15 – 30 mg per hari

· Vitamin B12 3x1 tablet per hari

· Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban dapat diberikan transfusi darah

3. Anemia hipoplastik dengan transfusi darah

4. Anemia hemolitik bergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya, bila infeksi di obati dan diberikan obat penambah darah

Ada 2 faktor yang mempengaruhi penyerapan zat besi yaitu ketersediaan atau cadangan zat besi dalam tubuh dan adanya factor penghambat penyerapan zat besi (wirakusumah, 1999). Factor penghambat penyerapan zat besi dapat disebabkan oleh makanan antara lain the, kopi susu, sari kedele, bahan dari kacang-kacangan dan obat-obatan seperti antasida. Zat besi yang terdapat dalam makanan akan mempengaruhi penyerapan zat besi oleh tubuh.

Kebutuhan makanan sehari-hari pada ibu hamil trimester II lebih banyak, kebutuhan zat tenaga, zat pembangun, zat pengatur lebih banyak dibandingkan wanita yang tidak hamil.

Tambahan berupa :

· Nasi ½ piring

· Ikan ½ potong

· Tempe 1 potong

· Sayuran 1½ mangkok

· Minyak ½ sendok

ASUHAN KEBIDANAN

PADA KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN ANEMIA

I. PENGKAJIAN

Hari/tanggal :

Jam :

Tempat :

A. DATA SUBJEKTIF

1. Biodata

Nama : Nama pasien, suami ditanyakan yang jelas dan lengkap untuk

dapat mengenal atau memanggil pasien dan tidak kelitu dengan pasien lain

Umur : Ditanyakan untuk menentukan diagnose kehamilan jika umur

terlalu tua maka persalinan lebih besar resikonya

Agama : Untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan

pasien akan mudahkan dalam melakukan pendekatan untuk melaksanakan asuhan

Pendidikan : Ditanyakan untuk mengetahui tingkat pendidikan yang

mempengaruhi sikap prilaku seseorang

Suku/bangsa : Ditanyakan untuk mengadakan statistic tentang kehamilan untuk menentukan diagnose persalinan dengan melihat keadaan panggul

Pekerjaan : Ditanyakan pekerjaan suami dan ibu sendiri untuk mengetahui

bagaimana taraf hidup dan sesuai ekonomi pendidikan agar nasehat yang diberikan sesuai, serta untuk mengetahui apakah pekerjaan itu mengganggu kehamilan atau tidak

Alamat : Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila ada ibu yang namanya sama.

2. Keluhan utama

Untuk mengetahui apakah penderita datang memeriksakan kehamilannya atau ada keluhan-keluhan utama yang dapat ditentukan.

· Pusing

· Mata berkunang-kunang

· Cepat lelah

3. Riwayat penyakit ibu dan keluarga

a. Riwayat penyakit ibu

Meliputi penyakit yang pernah dialami, penyakit yang sedang dialami dan pengobatan yang sedang atau pernah dilakukan. Hal ini penting diketahui untuk melihat kemungkinan adanya penyakit yang sedang menyertai dan dapat mempengaruhi kehamilan, penyakit tersebut antara lain : penyakit menular (TBC, hepatitis), penyakit turunan (asma, DM, jantung).

b. Riwayat penyakit keluarga

Ditanyakan untuk mengetahui apakah dari keluarga ibu atau suami ada yang berpenyakit keturunan karena mungkin ada pengaruh keturunan terhadap janin. Ditanyakan mungkin dari pihak suami atau ibu pernah melahirkan kembar. Riwayat penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan meliputi (TBC, hepatitis, dll) dan penyakit kronis (jantung, hepatitis, dll).

4. Riwayat menstruasi

· Menarche adalah terjadi haid pertama kali. Menarche pada usia pubertas yaitu sekitar umur 12 – 16 tahun.

· Siklus haid pada setiap wanita tidak sama, siklus haid yang normal atau yang dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju 2 atau 3 hari atau mundur sampai 3 hari

· HPHT : hari pertama haid terakhir

5. Riwayat perkawinan

· Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh dan status perkawinan terhadap masalah kesehatan, lalu perlu ditanyakan kawin atau tidak, lamanya kawin, berapa kali kawin.

· Ditanyakan pada ibu berapa kali dan berapa lama kawin, ini untuk mengetahui bagaimana alat kelamin ibu.

6. Riwayat kehamilan sekarang

GPAPIDA : Gravida, Partus, Aterm, Prematur, Imatur, Abortus, hidup dengan usia kehamilan.

· Pemeriksaan sebaiknya dilakukan 4 minggu jika segala sesuatu normal sampai kehamilan 28 minggu tiap minggu

· Kunjungan AIVC : kebijakan program

· Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan

· Pemberian vitamin meliputi zat besi, vit B kompleks, kalk, vit C, asam sulfat dan sebaiknya tidak diminum bersama the karena akan mengganggu penyerapan

· Imunisasi TT diberikan sekurangnya 2x dengan interval 4 minggu pada trimester II dan III.

7. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Ditanyakan untuk mengetahui apakah di dalam kehamilan, persalinan maupun nifas yang lalu terdapat penyulit atau kelainan-kelainan.

8. Riwayat KB

Untuk mengetahui jenis, lamanya dan keluhan yang dirasakan ibu ketika menggunakan kontrasepsi tersebut. Selain itu juga karena dalam penggunaan alkon juga dapat berakibat perubahan pada haid

9. Pola aktivitas sehari-hari

a. Nutrisi

Hal ini penting dalam pengawasan ibu hamil, karena kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat menyebabkan kelainan yang tidak diinginkan pada wanita hamil tersebut.

NO

GIZI IBU HAMIL

SEBELUM HAMIL

SELAMA HAMIL

1.

Kalori

2000 kal

2300 kal

2.

Protein

55 gram

65 gram

3.

Kalsium

0,5 gram

1 gram

4.

Zat besi

12 gram

11 gram

5.

Vit A

500 mg

600 gram

6.

Vit C

0,8 mg

1 mg

7.

Vit D

400 mg

600 gram

8.

Tiamin

0,8 mg

1 mg

Nilai gizi dapat ditentukan dengan bertambahnya BB sekitar 6,5 – 15 kg selama hamil. Kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari ½ kg per minggu. Menu disusun menurut petunjuk buku 4 sehat 5 sempurna. Hendaknya selalu makan sayur dan buah berwarna, karena nilai gizinya tinggi untuk kesehatan. Makanan diperlukan antara lain pertumbuhan janin. Placenta, uters, payudara dan kenaikan metabolism.

Anak aterm memerlukan 400 gram protein, 200 gram lemak, 80 gram karbohidrat, dan 40 gram mineral. Uterus dan placenta membutuhkan masing-masing 500 gram dan 55 gram protein.

Makanan wanita hamil harus lebih diperhatikan dari pada di luar kehamilan karena dipergunakan :

· Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan

· Untuk tumbuhnya janin

· Supaya luka-luka persalinan dapat sembuh dalam nifas

· Guna mengadakan cadangan untuk laktasi

b. Aktivitas

Wanita hamil boleh melakukan aktivitas sehari-hari dirumah, dikantor, ataupun di pabrik asal bersifat ringan.

Olah raga terutama senam hamil sangat dianjurkan karena senam hamil dapat membuat ibu sehat, memperkuat otot panggul dan gerakan-gerakan tertentu dapat mempercepat turunnya kepala.

Yang banyak dianjurkan adalah jalan-jalan pada waktu pagi hari untuk ketenangan dan dapat mendapat udara segar.

c. Eliminasi

Pada akhir kehamilan bila kepala janin mulai turun ke bawah PAP keluhan sering kencing timbul kagi karena kandung kemih mulai tertekan kembali

Pada wanita hamil sering terjadi obstipasi karena :

· Peristaltic usus kurang karena pengaruh hormone

· Tekanan pada rectum oleh kepala

Usaha untuk memperlancar BAB, minum banyak, gerak badan yang cukup, makan makanan yang banyk mengandung serat (sayur dan buah).

d. Personal hygiene

Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut. Pakailah kutang yang menyokong payudara, memakai sepatu dengan tumit yang tidak terlalu tinggi, pakaian dalam yang bersih. Mandi diperlukan untuk kebersihan/hygiene terutama perawatan kulit, karena fungsi eksresi dan keringat bertambah, dianjurkan menggunakan sabun yang lembut dan ringan. Putting susu harus dibersihkan sebab bila terbasahi oleh colostrums kemudian dibiarkan dapat terjadi eczema pada putting susu dan sekitarnya.

e. Istirahat

Kelelahan pada saat hamil harus dicegah hingga pekerjaan harus diselingi dengan istirahat. Istirahat yang diperlukan ialah 8 jam pada malam hari dan 1 jam siang hari.

f. Seksualitas

Boleh dilakukan coitus pada kehamilan 3 sampai 8½ bulan dengan syarat harus hati-hati dan tidak terlalu sering, untuk mencegah infeksi dan gerakan-gerakan yang mengganggu uterus. Selain itu prostaglandin dapat merangsang kontraksi. Usia 8½ sampai 10 bulan coitus tidak boleh dilakukan karena persalinan sudah dekat, dikhawatirkan adanya ketuban pecah dini.

10. Riwayat psikososial

· Ibu merasakan kehamilannya benar-benar nyata/yakin bahwa dirinya hamil

· Ibu dan keluarga sudah mulai mempersiapkan persalinan

· Ibu mulai menduga-duga/spekulasi jenis kalamin anak

· Keluarga berinteraksi dengan menempelkan telinganya ke perut ibu dan berbicara dengan fetus

· Ibu dan keluarga sudah merasa cemas menghadapi proses persalinan

· Ibu dan keluarga takut bayinya sakit atau mengalami kecacatan.

B. DATA OBJEKTIF

1. Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

2. Tanda-tanda vital

a. Tekanan darah

Tekanan darah yang normal pada ibu hamil berkisar antara 90/60 – 130/90 mmHg.

b. Denyut nadi : normalnya sekitar 70 – 80 x/menit

c. Pernafasan : normalnya sekitar 16 – 24 x/menit

d. Suhu : normalnya sekitar 36,5 – 37,5 °C

3. Antropometri

a. Tinggi badan

Ibu hamil harus memiliki tinggi badan lebih dari 145 cm

b. Berat badan

Penambahan berat badan sekitar 6,5 – 15 kg selama hamil, kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari 0,5 kg/minggu.

c. Lingkar lengan atas (LILA)

LILA krang dari 23,5 cm merupakan indicator kuat bagi status gizi ibu yang kurang atau buruk. Sehingga ibu hamil disarankan mempunyai LILA >23,5 cm

4. Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

Kepala : Hematum (ada/tidak), berjalan (ada/tidak), warna rambut

Muka : Oedem/tidak, pucat/tidak, cloasma gravidum (ada/tidak)

Mata : Simetris/tidak, conjunctiva anemis/tidak, sclera

ikterus/tidak, palbebra oedema/tidak

Hidung : Bersih/tidak, polip/tidak

Mulut : Bibir kering/tidak, cyanosis/tidak, stomatitis/tidak,

epuks/tidak, caries/tidak

Mamae : simetris/tidak , pembesaran normal/tidak, putting susu

menonjol/tidak, terdapat hiperpigmentasi/tidak

Abdomen : pembesaran sesuai dengan usia kehamilan/tidak, ada luka

bekas operasi/tidak, linea nigra (ada/tidak)

Genetalia : bersih/tidak, oedema/tidak, varices/tidak, condiloma/tidak

Ektrimitas : oedema/tidak, varices/tidak, pucat/tidak

b. Palpasi

1. Axilla

Untuk mengetahui apakah ada kelenjar lymfe untuk menentukan apakah ada benjolan-benjolan lain

2. Leher

Untuk mengetahui apakah ada kelenjar gondok yang membesar, apakah ada stroma, apakah ada kelenjar lain di leher yang membesar

3. Mammae

Apakah ada kelenjar buah dada misalnya bentuk menggantung, putting susu rata atau masuk ke dalam

4. Abdomen

Leopold I

Tujuan : Untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa yang

terdapat pada fundus uteri

Hasil : TFU pertengahan px-pst (28 cm). pada bagian fundus teraba

lunak, kurang bundar dan tidak melenting (bokong)

Leopold II

Tujuan : Untuk menentukan batas rahim kanan kiri, juga pada letak

lintang untuk menentukan dimana letak janin

Hasil : Pada pemeriksaan sebelah kanan terba bagian keras, panjang

seperti papan (puka), sebelah kiri teraba bagian-bagian kecil janin

Leopold III

Tujuan : Untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan

apakah bagian bawah ini sudah atau belum terpegang oleh PAP

Hasil : Teraba keras, bundar dan tidak melenting (kepala) dan bagian

terendah janin sudah masuk PAP

Leopold IV

Tujuan : untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa

masuknya bagian bawah menuju rongga panggul

Hasil : Kepala sudah masuk PAP 4/5 bagian kepala masih bisa teraba.

c. Auskultasi

Untuk mengetahui ada tidaknya DJJ, frekuensi dan keteraturan yang digunakan untuk mengkaji kesalahan janin, normal 120 – 160 x/menit

d. Perkusi

Normal : reflek patella pada tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika

tenon diketuk, bila gerakannya berlebih dan cepat, maka mungkin tanda eklamsi.

Bila reflek patella negative kemungkinan pasien kekurangan vitamin B1

DATA PENUNJANG

1. Pemeriksaan darah

Bila Hb <>

2. Pemeriksaan urine

Pemeriksaan albumin :

· Negatif : Tetap jernih

· Positif + : terlihat kekeruhan minimal 0,01 – 0,05 gram%

· Positif ++ : Kekeruhan nyata dengan butir-butir halus 0,05 – 0,2 gram%

· Positif +++ : terlihat gumpalan-gumpalan nyata 0,2 – 0,5 gram%

· Positif ++++ : Gumpalan besar/membeku > dari 0,5 gram%

II. INTERPRETASI DATA DASAR

1. Dx : G…P… usia kehamilan, hidup/mati, tunggal/ganda, letak janin,

intrauterine/ekstraurine, K/U, keadaan jalan lahir dengan eklamsi

2. Ds : Ibu mengatakan hamil yang ke…usia kehamilan…HPHI…keluhan ibu…dan

gerakan janin dirasa sejak…

Ibu mengatakan :

· Cepat lelah

· Mata berkunang-kunang

· Sering pusing

3. DO : K/U = baik

Kesadaran : composmentis

TTV : TD = 90/60 mmHg – 140/90 mmHg

N = 80 – 120 x/menit

Rr = 16 – 24 x/menit

S = 36,5 – 37,5 °C

Palpasi, Leopold I dan TFU 14 minggu : pertengahan sim-pst

20 minggu : 3 jari bawah pusat

24 minggu : setinggi pusat

28 minggu : 3 jari di atas pusat

Normalnya teraba bokong sifatnya lunak, kurang melenting dan kurang bundar.

Leopold II : PUKA/PUKI

Leopold III : Letkep U

Auskultasi : DJJ (+) normalnya 120 – 140 x/menit

Perkusi : Reflek patella ka/ki = +/+

Data penunjang

Hb…gram%

Dari hasil pemeriksaan digolongkan :

Hb 11 gram% : normal

Hb 9 – 10 gram% : anemia ringan

Hb 8 – 7 gram% : anemia berat

4. Masalah

a. Pusing

Data dasar : Ibu mengatakan sakit kepala

Ibu agak lemas

b. Mata berkunang-kunang

Data dasar : Ibu merasa pandangannya kabur dan merasa berputar-putar

c. Cepat lelah

Data dasar : Ibu mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas yang berat karena

merasa kelelahan

5. Kebutuhan

· HE tentang nutrisi selama kehamilan

· HE tentang persiapan persalinan

· HE tentang tanda bahaya kehamilan

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

Anemia berat

Data :

· Hb kurang dari 9 gram%

· Conjunctiva anemis

· Terdapat keluhan cepat lelah dan sering pusing

· Muka dan bibir pucat

Antisipasi :

· Istirahat yang cukup

· Gizi yang cukup

· Pemberian tablet Fe

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

· Kolaborasi

· Rujukan

· Tindakan segera

V. INTERVENSI

1. Diagnose

Primigravida usia kehamilan 24 minggu, hidup, tunggal, intrauterine dengan anemia

Tujuan : Keadaan kehamilan ibu dengan janin sejahtera dan berjalan normal

Kriteria :

Ibu : K/U = baik

TTV = TD : 110/70 – 130/90 mmHg

N : 70 – 80 x/menit

S : 36,5 – 37,5 °C

Rr : 16 – 24 x/menit

TFU = Sesuai dengan usia kehamilan

Pemeriksaan Hb >11,5 gram%

Mata : Conjuntiva pucat

Muka : pucat, tidak oedem

Janin : DJJ (+) 120 – 160 x/menit

Gerak janin : aktif

2. Intervensi

a. Lakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standart

Rasional : memantau keadaan ibu an janin dalam mendeteksi terjadinya

kelainan

b. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu/klein

Rasional : Klien dapat mengerti kondisi diri dan janin yang dikandungnya

c. Berikan HE tentang nutrisi dan aktivitas

Rasional : agar ibu lebih memahami kebutuhan dalam kehamilan

d. Berikan tablet Fe bersama vitamin C

Rasional : untuk mengatasi anemia yang dialami ibu

e. Anjurkan ibu untuk control ulang 2 minggu lagi atau jika ada keluhan

Rasional : agar ibu segera mendapat penanganan

3. Masalah

Pusing, mata berkunang-kunang, cepat lelah

Tujuan : Ibu bisa mengetahui tanda bahaya kehamilan

Criteria : Ibu bisa melakukan hal-hal yang bisa mengurangi keluhan yang dirasakan

Intervensi : Berbaring dengan kaki lebih tinggi

Duduk dan letakkan kepala di antara 2 paha sampai pusing hilang

Rasional : Agar darah mengalir ke otak sehingga O2 otak terpenuhi

VI. IMPLEMENTASI

Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan intervensi yang diberikan kepada ibu dalam memberikan asuhan.

VII. EVALUASI

Disesuaikan dengan implementasidan kondisi dalam bentuk narasi. Beberapa hal yang perlu ditanyakan dalam mengevaluasi hasil tindakan yaitu :

· Apakah rencana sesuai dengan kebutuhan

· Apakah diperlukan tambahan informasi

· Apakah perlu perubahan dan tambahan

ASUHAN KEBIDANAN

PADA Ny. “S” G1P00000 USIA KEHAMILAN 34 MINGGU

DENGAN ANEMIA SEDANG

DI PUSKESMAS KWANYAR

Hari/tanggal : Kamis, 27 November 2008

Tempat : Puskesmas Kwanyar

Jam : 09.00 WIB

I. PENGKAJIAN

Biodata

Nama ibu : Ny. “S” Nama ayah : Tn. “T”

Umur : 25 tahun Umur : 30 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan: SD Pendidikan : SLTP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani

Alamat : Morombuh Alamat : Morombuh

A. Data subjektif

1. Keluhan utama

Ibu mengatakan hamil 6 bulan, ibu mengeluh pusing dan cepat lelah

2. Riwayat penyakit

a. Riwayat penyakit ibu

Ibu tidak pernah menderita penyakit kronis seperti jantung, hipertensi, TBC,dll

Ibu tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, HIV/AIDS

Ibu tidak pernah menderita penyakit menurun seperti hipertensi, DM, asma

b. Riwayat penyakit keluarga

Di dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderita penyakit kronis, menular dan menurun. Serta tidak ada yang memiliki keturunan kembar

3. Riwayat obstetri

a. Riwayat menstruasi

· Menarche : 13 tahun

· Siklus/lama : 28 hari/7hari

· Jumlah/warna : 2 – 3 kotex/hari/merah tua

· Disminorhoe : ya, 1 – 2 hari pertama menstruasi

· Flour Albus : ya, tidak berwarna, tidak berbau

· HPHT : 15-06-08

b. Riwayat perkawinan

Status : kawin

Lama : 1 tahun

Usia saat kawin : 24 tahun

c. Riwayat kehamilan sekarang

G1P00000 usia kehamilan 6 bulan

ANC : tempat = puskesmas

Berapa kali = 1 kali

TT = 1 kali 23 septemser 2008

Terapi = Fe, Kalk

Keluhan hamil muda : mual muntah

Keluhan hamil tua : pusing

Gerakan anak dirasakan sejak usia kehamilan 4 bulan, pergerakan aktif.

d. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Hamil ini.

4. Riwayat KB

Ibu belum pernah ikut program KB jenis apapun.

5. Riwayat psikososial spiritual cultural

Ibu, suami dan keluarga sangat senang dengan kehamilan ini

Hubungan ibu, suami dan keluarga serta masyarakat baik

Sebelum dan selama hamil ibu tetap menjalankan ibadahnya yaitu shalat 5 waktu.

6. Pola aktivitas sehari-hari

ADL

Selama Hamil

Sebelum Hamil

Nutrisi

Makan 3x sehari, porsi sedang dengan nasi, ikan, sayur dan buah kadang-kadang minum ± 8 gelas/hari

Makan 3x sehari, porsi bertambah (nasi, ikan, sayur dan buah kadang-kadang) minum ± 8 gelas/hari

Eliminasi

BAB 1x/hari,BAK 3-4x/hari

BAB 1x/hari, BAK 5-

6x/hari

Istirahat

Tidur siang ± 1 jam, malam ± 7-8 jam

Tidur siang ± 1 jam, malam ± 7-8 jam

Personal hygiene

Mandi 3x sehari, gosok gigi 2x sehari, ganti CD 2x sehari

Mandi 3x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti CD 2x/hari

Aktivitas

Ibu melakukan kegiatan rutin ibu rumah tangga seperti memasak,

mencucu, menyapu, dll.

Ibu melakukan kegiatan rutin ibu rumah tangga seperti memasak,

mencuci, menyapu, dll.

Seksualitas

Tidak ada masalah

Tidak ada masalah

B. Data objektif

1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD = 110/70 mmHg

N = 80x/menit

Rr = 18x/menit

S = 36°C

Lila = 23,5 cm

BB/TB = 51,5 cm/150 cm

2. Pemeriksaan khusus

a. Inspeksi

Muka : Pucat, tidak oedema, tidak ada chloasma gravidarum

Mata : Simetris, conjunctiva anemis, sclera tidak ikterus

Mulut : Bibir pucat, tidak stomatis, gusi tidak epulis, gigi tidak

berlubang

Mammae : Simetris, hiperpigmentasi pada papilla dan areola, papilla

menonjol

Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, tidak oedeterdapat linea nigra,

striae livide

Genetalia : bersih, tidak ada varices, tidak oedema

Ekstremitas : Simetris, tidak ad avarices, tidak oedema

b. Palpasi

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tyroid dan vena jugularis

Axial : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe

Mammae : Tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, colostrums(+)

Leopold I : TFU setinggi pusat, difundus teraba bagian yang lunak, kurang

bundar dan kurang melenting (bokong)

Leopold II : PUKA

Leopold III : Lek kep U

c. Auskultasi

DJJ (+) : 12 – 11 – 12 (140 x/menit)

d. Perkusi

Reflek patella ka/ki : +/+

e. Pemeriksaan penunjang

Hb : 8 gram%

II. INTERPRETASI DATA DASAR

Dx : G1P00000 usia kehamilan 24 minggu, tunggal, hidup, intra uterin K/U baik dengan anemia ringan.

Ds : Ibu mengatakan hamil 6 bulan

Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama

Ibu mengatakan HPHT tanggal 15-06-2008

Ibu mengatakan gerakan anak dirasakan sejak usia kehamilan 4 bulan

Ibu mengeluh pusing

Do : K/U = baik

Kesadaran composmentis

TTV = TD : 110/70 mmHg

N : 80 x/menit

Rr : 18 x/menit

S : 36,7 °C

Antropometri = BB : 51,5 kg

TB : 150 cm

Lila : 23,5 cm

Palpasi

Leopold I : TFU setinggi pusat, di fundus teraba bagian yang kurang

bulat, lunak dan kurang melenting (bokong)

Leopold II : PUKA

Leopold III : Lek kep U

Auskultasi

DJJ (+) : 12 – 11 – 11 (136 x/menit)

Perkusi

Reflek patella ka/ki : +/+

Pemeriksaan penunjang

Hb : 9 gram%

Masalah :

a. Pusing

Data dasar : ibu mengatakan sakit kepala dan merasa agak lemas

b. Mata berkunang-kunang dan cepat lelah

Data dasar : Ibu mengatakan pandangannya kabur

Ibu merasa cepat lelah

Kebutuhan :

· HE tentang nutrisi selama kehamilan

· HE tentang tanda bahaya kehamilan

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

a. Anemia sedang – berat

Data : Hb kurang dari 9 gram%

Conjunctiva anemis

Terdapat keluhan cepat lelah dan sering pusing

Muka dan bibir pucat

Antisipasi : Istirahat yang cukup

Gizi yang cukup

Pemberian tablet Fe.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

· Kolaborasi

· Rujukan

· Tindakan segera

V. INTERVENSI

1. Diagnose

Primigravida usia kehamilan 24 minggu, hidup, tunggal, intra uterin dengan anemia

Tujuan :

Setelah menerima asuhan kebidanan diharapkan kondisi dan keadaan kehamilan ibu dapat berjalan dengan normal

Criteria :

Ibu : K/U = baik

TTV = TD : 110/70 mmHg

N : 80 x/menit

Rr : 18 x/menit

S : 36,7 °C

Muka : pucat, tidak oedem

Mata : simetris, conjunctiva anemis

Pemeriksaan Hb >9 gram%

TFU sesuai dengan usia kehamilan

Janin : DJJ (+) 120 – 160 x/menit

Gerak janin aktif

2. Intervensi

a. Jelaskan pada ibu/klien tentang hasil pemeriksaan

Rasional : Klien dapat mengerti kondisi diri dan janin yang dikandungnya

b. Jelaskan tentang nemia pada ibu hamil dan cara penanganannya

Rasional : Untuk mencegah terjadinya keadaan yang lebih patologis

c. Berikan HE tentang nutrisi dan aktivitas

Rasional : agar ibu lebih memahami kebutuhan yang harus terpenuhi selama

hamil

d. Berikan tablet Fe bersama dengan vitamin C

Rasional : Untuk mengatasi anemia yang sedang di alami ibu serta

mempermudah penyerapan Fe dalam tubuh apabila diminum bersamaan dengan vitamin C

e. Jelaskan tanda bahaya kehamilan

Rasional : Untuk mengantisipasi terjadinya kelainan selama kehamilan

f. Anjurkan ibu untuk control ulang 2 minggu lagi atau jika ada keluhan

Rasional : Agar ibu segera mendapat penanganan serta untuk mendeteksi adanya

kelainan dalam kehamilan

3. Masalah

Pusing

Tujuan : Ibu bisa mengetahui tanda bahaya kehamilan

Criteria : Ibu bisa melakukan hal-hal yang bisa mengurangi keluhan yang dirasakan

Intervensi : Berbaring dengan kaki lebih tinggi

Duduk dan letakkan kepala di antara 2 paha sampai pusing hilang

Rasional : Agar darah mengalir ke otak sehingga O2 otak terpenuhi.

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 27 November 2008

1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam keadaan baik dan sehat, HPL 22-03-09. Usia kehamilan ibu 24 minggu disertai anemia.

2. Menjelaskan tentang pengaruh anemia pada kehamilan yaitu :

· Terjadinya perdarahan

· Bayi premature

· Terjadi infeksi

Cara mengatasinya :

· Banyak mengkonsumsi sayuran khususnya sayuran hijau seperti bayam, daun singkong

· Mengkonsumsi tablet Fe bersama vitamin C dan tidak mengkonsumsi minuman yang menghambat penyerapan Fe seperti the dan kopi.

· Memberikan HE tentang nutrisi yaitu menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi yaitu nasi, lauk pauk, sayuran, buah-buahan dan susu (kalau ada) karena pada saat hamil kebutuhan nutrisi meningkat. Memberi HE tentang aktivitas yaitu menganjurkan ibu tidak melakukan aktivitas yang berat seperti mengangkut air agar tidak cepat lelah.

· Memberikan tablet Fe bersama vitamin C sebanyak 90 tablet selama kehamilan dan menjelaskan efek sampingnya yaitu BAB hitam dan mual.

· Menjelaskan tanda bahaya kehamilan :

Perdarahan pervaginam

Sakit kepala hebat

Penglihatan kabur

Bengkak pada wajah, kaki, dan tangan

Nyeri perut hebat

Gerakan janin berkurang

· Menganjurkan ibu untuk control ulang 2 minggu lagi/jika ada keluhan

· Melakukan cek Hb, hasil : 8 gram%

VII. EVALUASI

Tanggal : 27 November 2007 jam : 11.00 WIB

Dx : G1P00000 usia kehamilan 24 minggu, hidup, tunggal, intrauterine dengan anemia

Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan bidan. Hal ini terbukti dengan ibu dapat mengulang kembali walaupun dengan kalimat sederhana. Hal ini juga didukung oleh hasil pemeriksaan :

K/U : baik

TTV : TD = 110/70 mmHg

N = 80 x/menit

Rr = 18 x/menit

S = 36,7 °C

TFU setinggi pusat, PUKA, Let kep U

DJJ (+) 11-12-11 = 136 x/menit, Hb : 8 gram%

Ibu bersedia mengikuti anjuran bidan dan berjanji akan melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi/jika ada keluhan. Inu juga berjanji untuk meminum obat yang diberikan sesuai dengan anjuran bidan.

0

Silahkan Tulis Komentar Anda ...