Posts Subscribe comment Comments

ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK “ R ” USIA 19 BULAN DENGAN GASTROENTRITIS DI POLI ANAK RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU BANGKALAN

BAB 1

LANDASAN TEORI

GASTRO ENTRITIS

1.1. Pengertian

Gastro Enteritis (GE) adalah Peradangan lambung dari usus (Dorland,1998:459)

Gastro Enteritis ditandai dengan gejala diare yaitu pengeluaran tinja yang tidak normal atau bentuk tinja yang cair dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya pada bayi yang dikatakan diare bila sudah lebih dari 3 kali BAB sedangkan pada neonatus dikatakan diare bila sudah lebih dari 4 kali BAB (FKUI,1985:283)

1.2. Etiologi

Dibagi dalam beberapa factor, yaitu:

a. Infeksi

· Infeksi Eksternatal (dalam saluran pencernaan)

adalah Infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama.diare pada anak meliputi :

-Infeksi bakteri : vibrio E coli,Salimonella,Sigella.

-Infeksi virus : Adenovirus,Rotavirus,Astovirus.

Misalnya terjadi pada saat lahir karena infeksi oleh organisme yang terdapat pada Tinja Ibu;atau infeksi terjadi setelah lahir akibat penyebaran organisme yang berasal dari bayi yang terinfeksi.

· Infeksi Parental (Diluar Saluran Pencernaan)

adalah infeksi di bagian tubuh lain di luar organ pencernaan seperti OMA (Otitis Media Acut),Ensafalitis,Bronkopneumenia.

b. Malabsorbsi

*Malabsorbsi Karbohidrat =>Disakarida (Intoleransi Laktosa, Matosa dan sukrosa)

*Monosakarida (Intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa)

*Malabsorbsi Lemak

*Malabsorbsi Protein

c. Makanan

Makanan basi, makanan beracun, alergi terhadap makanan.

d. Rasa Takut

Rasa takut dan cemas.

1.3. Gejala

a. Anak cengeng, rewel dan gelisah.

b. Nafsu makan menurun (anoreksia),muntah

c. Tinjanya banyak, cair dan berwarna kuning atau hijau.

d. Badan panas.

e. Dehidrasi

f. Berat badan menurun

g. Turgor kulit berkurang.

h. Mata dan ubun – ubun cekung

i. Anus lecet, tinja bersifat asam.

j. Nadi cepat dan kecil, denyut jantung cepat, kesadaran menurun.

k. Mulut dan kulit kering.

1.4. Diagnosa

ü Pemeriksaan laboratorium.

a. Pemeriksaan mikroskopis

Biakan murni dari tinja encer mengandung kuman vibria. Colena yang bisa dikenali dengan tingkat keyakinan tinggi dengan pemeriksaan lapangan dengan sediaan basah.(Identifikasi bisa dikonfirmasikan dengan menambah anti serum spesifik dengan segera menghentikan gerak kuman).

b.PH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet enentitest.bila diduga terdapat intoleransi gula biarkan. Uji coba dan pemeriksaan presentasi.

ü Pemeriksaan Elektrolitterutama kadar natrium, Kaplium, Fosfor, dalam serum.

ü Pemeriksaan gangguan Keseimbangan asam – basa dalam darah dengan menentukan PH dan cadangan alkali.

ü Pemeriksaan Inkubasi duodenum untuk mengetahui jasad renik / parasit, kualitatif dan kuantitatif.

ü Pemeriksaan Kadar urenum dan kreatinum untuk mengetahui faal ginjal.

1.4. Klasifikasi Dehidrasi

DEHIDRASI

GEJALA

Tanpa dehidrasi/dehidrasi ringan

Tidak cukup tanda – tanda untuk diklasifikasikan sebagai

Dehidrasi berat / sedang

Dehidrasi Sedang

Terdapat 2 / lebih tanda – tanda seperti : gelisah, rewel, mudah

marah, mata cekung, haus, turgor kulit menurun

Dehidrasi Berat

Terdapat 2 / lebih tanda – tanda seperti : lethargi / tidak

Sadar,mata cekung,tidak bisa / malas minum,turgor kulit turun

1.5. Penatalaksanaan

  1. Pemberian Cairan (Rehidrasi Awal)

Jenis cairan :

a.Formula lengkap :Mengandung NaCl,NaHCO3 dan glukosa.

b.Formula sederhana :Mengandung NaCl ,sukrosa, karbohidrat.Misalnya:LGG atau oralit, larutan tepung beras garam.

Jadwal pemberian cairan :

a. Belum ada Dehidrasi

v Oral sebanyak anak mau minum (adilitium) atau 1 gelas setiap buang air besar.

v Parenteral dibagi rata dalam 24 jam.

b. Dehidrasi Ringan

v 1 jam pertama : 25–50 ml/kgbb peroral atau intragastrik

v selanjutnya : 125 ml/kgbb hari atau ablibitum

c. Dehidrasi sedang

v 1 jam pertama :50–100ml/kg/bb peroral/ intragastrik

v selanjutnya : 125 ml/kgbb/hari atau ablibitum

d. Dehidrasi berat

ü Untuk anak 1 bulan – 2 tahun dengan berat badan 3 – 10 kg.

v 1 jam pertama : 40 ml/kgbb/jam.

v 7 jam kemudian : 12 ml/kgbb/jam

v 16jam berikut :125ml/kgbboralit peroral/intragastrik

ü Untuk anak lebih dari 2–5 tahun dengan berat badan 10–15 kg.

v 1 jam pertama :30 ml/kgbb/jam

v 7 jam kemudian :10 ml/kgbb/jam

v 16 jam berikut :125ml/kgbboralit peroral/intragastrik

ü Untuk anak lebih dari 5–10 tahun dengan berat badan 15–25kg.

v 1 jam pertama :20 ml/kgbb/jam

v 7 jam kemudian :10 ml/kgbb/jam

v 16 jam berikut :105ml/kgbb oralit peroral/bila anak

tidak mau minum dapat diberikan dg cara intravena 1 tetes/kgbb/menit.

ü Untuk bayi baru lahir (neonatus) dengan berat badan 2 – 3 kg.

v Kebutuhan cairan : 125+100+25ml=250ml/kgbb/24Jam.

ü Untuk bayi berat badan lahir rendah dengan berat badan kurang dari 2 kg.

v Diberikan 250 ml/kgbb/24 jam.

  1. Pengobatan Dietetik (Pemberian Makanan)

a. Untuk anak usia kurang 1 tahun dan usia lebih 1 tahun dengan BB kurang 7 kg.

1. Susu (ASI formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tak jenuh)

2. Makanan setengah padat (bubur susu)

3. Makanan padat (nasi tim)

b. Anak usia lebih 1 tahun dengan BB lebih 7 kg.

Makanan padat atau makanan cair / susu sesuai dengan kebiasaan makan di rumah.

  1. Terapi

Prinsip pengobatan diare adalah menggantikan cairan yang hilang melalui tinja dengan atau tanpa muntah, dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain (gula, air tajin, tepung beras, dan sebagainya).

1) Obat anti sekresi

a. Asetol

Dosis : 25 mg/kgbb/hari/2tahun dengan dosis minum 30 mg

b. Klapromazin

Dosis :0,5 mg-1 mg/kgbb/hari

2) Obat anti spasmolitik

3) Obat pengeras tinja

4) Antibiotika

1.6. Komplikasi

a. Dehidrasi (Pembagian dehidrasi berdasarkan tanda)

b. Renjatan Hipovolemik

c. Hipokalemia

d. Intoleransi laktosa sekunder,sbg akibat defisiensi enzim lactase karena kerusakan vili mukosa usus halus.

e. Kejang

f. Malnutrisi energi protein

BAB II

ASKEB TEORI

I. PENGKAJIAN

Hari / Tanggal :

Tempat :

Jam :

BIODATA

a. Nama Anak :Nama yang jelas dan lengkap agar tidak keliru dengan bayi lain (DepKes RI,1995:13)

Nama bayi di cantumkan pada alat,gelang atau alat di tempat tidur.

Umur :Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak srerta pedoman pemberian obat. (Soetjiningsih.1995:10)

Status Anak :Untuk mengetahui anak kandung atau mengadopsi (Christina,1993:4)

Jenis Kelamin :Untuk mengetahui jenis kelamin pasien dan sebagai alat pengenal yan trcantum pada tanda pengenal (Sarwono,2002:35)

Jumlah Saudara :Untuk mengetahui jumlah anak pada keluarga,jumlah anak banyak akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang terutama jika jarak anak terlalu dekat (Soetjiningsih,1995:10)

b.Nama Orang Tua :Ditanyakan nama ibu,ayah untuk memanggil mereka agar tidak keliru dengan pasien lain

(Christina,1993:14)

Umur :Untuk mengetahui usia orang tua

(Christina,1993:14)

Agama :Berhubungan dengan perawatan pasien yang berkaitan dengan ketentuan agama dan mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan pasien (Christina,1995:25)

Pendidikan :Untuk mengetahui tingkat pendidikan orang tua sehubungan dengan penyampaian nasehat pada orang tua (Christina,1993:35)

Pekerjaan :Untuk mengetahui taraf hidup dan social ekonomi keluarga agar nasehat yang diberikan sesuai (Christina,1993:35)

Alamat :Untuk mengetahui tempat inggal dan menjaga kemungkinan bila ada nama yang sama dalam satu lingkungan untuk mengadakan satuan kunjungan (Christina,1994:84)

A. DATA SUBYEKTIF

1.Keluhan Utama

Hal yang di utamakan pada ibu atau keluarga yang berhubungan dengan keadaan atau masalah yang timbul pada anaknya.

2.Riwayat Penyakit Keluarga

Ditanyakan mengenai latar belakang kesehatan keluarga tertama anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit menular dan yang dapat diturunkan.

3.Riwayat Persalinan

Untuk mengetahui tiap persalinan seperti:

- apakah kehamilan aterm

- apakah persalinan normal/operasi

- bagaimana keadaan anaknya

4.Riwayat Imunisasi

Ditanyakan untuk mengetahui jenis imunisasi yang pernah diberikan.serta penting mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi.

5.Riwayat Tumbuh Kembang

Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan fisik anak apakah sesuai dengan usia saat itu baik motorik kasar maupun motorik halus,emosi,perilaku dll.

6.Kegiatan Sehari Hari

Nutrisi :Bayi dapat segera disusui setelah lahir serta untuk mengetahui status gizi anak karena merupakan kebutuhan yag terpenting.

(Sarwono,1999:259)

Personal Hygiene :untuk mengetahui tingkat kebersihan bayi sehari hari (meliputi bab,bak,mandi,ganti baju/popok dll) (DepKes RI,2002:5)

Eliminasi :Untuk mengetahui frekuensi dari eliminasi alvi maupun defikasi serta kelainan yg menyertainya.

(Soetjningsih,1995:10)

Istirahat :Untuk mengetahui istirahat tidur dalam sehari hari (DepKes RI,2002:5)

7.Riwayat Psikososial

Bagaimana hubungan anak dengan ibu,ayah,dan anggota keluarga yang lain karma stabilitas dan keharmonisan rumah tangga yang akan mempengaruhi tumbang.

B. DATA OBYEKTIF

1.Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum :Mengetahui keadaan umum bayi apakah baik atau cukup.

TTV

-Nadi Normal :120-140x/menit

-Suhu Normal :36,5-37,5 C

-Pernafasan Normal :30-60 x/menit

Antropometri

TB :Normal 48-50 cm dan merupakan indikator untuk gangguan pertumbuhan fisik bayi.

BB :Normal BBL 2500-4000gr,merupakan indikator tunggal yang terbaik untuk keadaan gizi atau sebaga dasar perhitungan dosis obat,akanan yang diberikan pada bayi.

Lila :Untuk menilai keadaan gizi dan normalnya adalah 10 sampai 11 cm.

Lida :Untuk mengetahui kelainan khusus seperti kelainan bawaan. Normalnya adalah 32-34cm.

2.Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi

Kepala :Sutura tertutup / melebar,adakah caput succedeneum / tidak,adakah hematom / tidak.

Muka :Oedem / tidak, pucat / tidak, sianosis/ tidak.

Mata :Conjungtiva pucat /tidak, sklera ikterus / tidak

Hidung :Bersih / tidak, ada secret / tidak, hidung merah / tidak.

Mulut :Stomatitris/tidak, bibir kering / tidak, pucat / tidak, gusi epulis /tidak,bibir ada labiopalato schizis/tidak,reflek hisap baik/tidak.

Telinga :Bersih / tidak, ada serumen / tidak.ada kelainan/tidak.

Leher :Ada pembesaran kelenjar parotis/tidak

Abdomen :Ada penbesaran hati,lymfe/tidak,asites/tidak,turgor lemah / tidak,tali pusat berdarah/tidak.

Genetalia :Testis belum turun atau labio minora tidak terbuka/tidak,anus (+)/tidak

Ektresmitas:Akral dingin / hangat, sindaktili / tidak, polidaktili / tidak.

b.Palpasi

Leher :Adakah pembesaran kelenjar parotis/tidak

Abdomen :Turgor lemah/tidak,ada benjolan pada tali pusat/tdak

Ekstremitas:oedem/tidak

c.Auskultasi

Dada :Bunyi jantung dan paru normal/tidak,ada ronchi/tidak

d.Perkusi

Reflek moro,sucking,roting serta babinsky ada/tidak

II. INTERPRETASI DASAR

DS :Data yang berasal dari keluarga,pasien sendiri yang dapat menegakkan diagnosa .

DO :Data yang berasal dari hasil pemeriksaan sehingga dapat mendukung/memperkuat diagnosa

DX :Hasil analisa data sehingga dapat dijadikan dalam penberian HE serta terapi yang akan di berikan.

Masalah :Satu keadaan dimana pasien mempunyai keluhan-keluhan yang membutuhkan perencanaan penanganan.

Kebutuhan :Kebutuhan sangat di perlukan oleh pasien untuk mengatasi masalah yang sedang di alami/di rasakan.

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL

Diagnosa Potensial :Mengidentifikasi diagnosa potensial lain berdasarkan diagnosa yang ada.

Masalah Potensial :Mengidentifikasi masalah potensial yang ada/mungkin yang terjadi berdasarkan masalah yang berlanjutan.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Mengidentifikasi segera yang dibutuhkan oleh pasien untuk menghindari hal-hal yang dapat mengancam jiwa pasien sehingga harus dilakukan kolaborasi / rujukan.

V. PENGEMBANGAN RENCANA

Berdasarkan diagnosa yang telah ditegakkan,bidan menyusn rencana tindakan pada pasiennya sesuai dengan kebutuhan dari pasien tersebut.

VI. IMPLEMENTASI

Sesuai tindakan yang disusun. Tindakan yang digunakan sesuai prosedur.

VII. EVALUASI

Tanggal :

Jam :

Sesuai dengan implementasi

Melakukan evaluasi sesuai dengan intervensi yang telah di lakukan di dalam rencana kegiatan.Tujuan dari evaluasi adalah mengetahui hasil kemajuan dari tindakan yang di lakukan.Hasil evaluasi dapat digunakan untuk kegiatan asuhan lebih lanjut.Bila diperlukan sebagai bahan peninjauan terhadap langkah-langkah dalam proses management keadaan sebelumnya oleh karena tindakan yang sebelumnya kurang berhasil.

BAB III

STUDY KASUS

I. PENGKAJIAN

Tanggal : 07 Desember 2009

Jam : 09.30 WIB

BIODATA

Nama anak : An “ R ”

Umur : 19 bulan

Jenis kelamin : Laki – laki

Anak ke : 1 ( satu )

Jml saudara : -

Pendidikan : -

Agama : Islam

Status anak : anak kandung


Nama ibu : Ny. “ A ”

Umur : 20 tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT

Alamat : Labang,

Bangkalan

Nama ayah : Tn. “ R ”

Umur : 24 tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Labang,

Bangkalan


A. Data Subyektif

1. Keluhan utama

Ibu mengatakan bahwa bahwa anaknya mencret mulai tadi pagi ± 3 kali dengan konsistensi encer dan berampas serta nafsu makannya menurun

2. Riwayat kesehatan

a. Riwayat penyakit sekarang

o Obat – obatan yang terakhir di dapat

Ibu mengatakan anaknya tidak diberi obat apapun

o Perjalanan penyakit dari awal sampai ke pelayanan kesehatan

Ibu mengatakan anaknya mencret sudah 3 kali mulai tadi pagi jam 05.30 WIB, anaknya masih mau makan tapi sedikit dan rewel. Ibunya bingung dan akhirnya ibu membawa anaknya berobat ke rumah sakit

b. Riwayat penyakit dahulu

o Penyakit yang pernah di derita

Ibu mengatakan anaknya pernah menderita sakit panas dan di beri obat penurun panas sudah sembuh

o Alergi obat atau makanan

Ibu mengatakan anaknya tidak mempunyai riwayat alergi baik obat maupun makanan

c. Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak menderita penyakit kronis, menular dan keturunan

3. Riwayat antenatal

1. Kesehatan selama dalam kandungan

Ibu mengatakan selama dalam kandungan tidak ada masalah dengan kehamilannya dan ibu selalu memeriksakan kehamilannya ke bidan

2. Penyakit yang diderita selama ibu hamil

Ibu mengatakan selama kehamilannya ia tidak menderita penyakit apapun

3. Obat atau jamu yang pernah diminum ibu

Ibu mengatakan selama hamil tidak mengkonsumsi jamu. Ibu hanya minum obat – obatan dan tablet Fe yang diberikan oleh bidan

4. ANC : 4 kali

5. Imunisasi TT : 2 kali

4. Riwayat natal

1. Usia kehamilan : 9 bulan / aterm

2. Tempat kelahiran : Bidan ( BPS )

3. Lama persalinan : -

4. Cara persalinan : Spontan

5. Penolong : Bidan

6. Komplikasi : -

7. Obat – obatan yang di gunakan : -

5. Riwayat neonatal

1. APGAR SCORE : -

2. Pernah kejang : tidak kejang

3. Pernah mengalami kelumpuhan : -

4. BB / PB lahir : 3000 gram / 49 cm

5. Gangguan / kelainan sejak lahir : tidak ada kelainan

6. Riwayat post natal

1. Lamanya di BPS : 1 hari

2. Riwayat setelah lahir : taa

7. Riwayat imunisasi

1. Hepatitis B : Setelah lahir di BPS

2. BCG : usia 1 bulan

3. DPT Combo I,II,III : usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan

4. Polio I,II,III,IV : usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan

5. Campak : usia 9 bulan

8. Riwayat tumbuh kembang

- Berjalan

- Menunjuk mata dan hidungnya

- Belajar makan sendiri

- Mulai belajar mengontrol buang besar dan buang air kecil/ kencing

- Dapat mengatakan 5-10 kata

9. Riwayat psikososial

1. Hubungan dengan saudara : baik

2. Hubungan dengan keluarga : baik

3. Hubungan dengan teman : baik

4. Orang terdekat : Ibu

5. Jumlah anggota keluarga : 4 orang ( Ibu, ayah, anak, dan nenek )

10. ADL

1. Nutrisi

Sebelum sakit :makan 3x/hari (porsi sedang), minum 4 – 5 gelas/hari

Selama sakit :Nafsu makan menurun,makan 1x (tadi pagi) ± 3 sendok, minum ± 150 cc

2. Istirahat / tidur

Sebelum sakit :siang 2 jam, malam ± 7 – 8 jam

Selama sakit :tidak tidur siang dan malam karena rewel

3. Personal hygiene

Sebelum sakit :mandi 2x/hari

Selama sakit :mandi 1x tadi pagi

4. Eliminasi

Sebelum sakit :BAB 1x/hari konsistensi lembek, BAK 3 – 4 x/hari warna kuning, jernih berbau khas (amoniak)

Selama sakit :BAB sudah 3x dengan konsistensi encer dan berampas, namun tidak berlendir. BAK ± 3x warna kuning, jernih berbau khas (amoniak)

5. Aktivitas

Sebelum sakit :ibu mengatakan anaknya aktif dan bermain setiap hari

Selama sakit :ibu mengatakan anaknya rewel

B. Data Obyektif

a. Pemeriksaan Umum

- K / U :cukup

- Kesadaran :composmentis

- Antropometri

BB = 9 kg

- TTV

Nadi : 100 x/menit

Suhu : 37 ºC

Respirasi : 30 x/menit

b. Pemeriksaan Khusus

Pemeriksaan Fisik

- Kepala

Mata :simetris ka/ki, conjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus

Telinga :bersih

Hidung :bersih, tidak ada secret

Mulut :bersih, tidak stomatitis, bibir lembab

- Leher

Tenggorokan :tidak ada pembesaran tonsil

Pembesaran kelenjar ( - )

- Dada

Thorax :simetris ka/ki

Paru :normal

- Perut

Simetris ka/ki, tidak nyeri tekan, tidak ada tumor, turgor kembali <>

- Genetalia

Tidak ada kelainan, adanya faeces

- Ekstremitas

Atas :simetris ka/ki

Bawah :simetris ka/ki

- Kulit

Oedema :tidak ada

Turgor :dapat kembali <>

Kebersihan :kulit bersih

II. INTERPRETASI DATA DASAR

Dx : anak usia “R” umur 19 bulan dengan diagnosa medis GE

Ds :ibu mengatakan anaknya mencret mulai tadi pagi sebanyak ± 3x dengan konsistensi encer berampas dan nafsu makan menurun

Do :

- K / U :cukup

- Kesadaran :composmentis

- Antropometri

BB = 9 kg

- TTV

Nadi : 100 x/menit

Suhu : 37 ºC

Respirasi : 30 x/menit

- Peristaltik usus 16 x/menit

- Kembung

- Anak rewel

Masalah : nafsu makan menurun

Data suyektif :

§ Ibu mengatakan anaknya rewel

§ Makan 1x (tadi pagi ) ± 3 sendok

§

Data obyektif :

Kebutuhan : HE tentang pemenuhan nutrisi

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL

Potensial terjadi Dehidrasi Ringan

Data dasar : - mencret ± 3x encer,berampas

- Nafsu makan menurun 1x ± 3sendok

- Peristaltik usus 16x/ menit

- Kembung

Antisipasi :

- Observasi intake dan ouput

- Perbaiki k/u

- Pemenuhan nutrisi

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Kolaborasi dengan dokter spesialis anak

V. PLANNING

Tanggal/jam :07 Januari 2009 /09.45 WIB

· Lakukan pendekatan pada ibu dan anak

Rasional : terjalin hubungan kerjasama yang baik dan saling percaya antara ibu dan keluarga dengan petugas

· Observasi TTV dan pemeriksaan keadaan anak

Rasional :memantau kesehatan dan pemeriksaan keadaan anak dan mengantisipasi adanya komplikasi lebih lanjut

· Beritahu hasil pemeriksaan yang dilakukan

Rasional :memberikan informasi pada keluarga pasien tentang kondisi anak saat ini

· Lakukan kolaborasi dengan tim medis

Rasional :membantu proses penyembuhan

· Anjurkan pada ibu untuk memberi makanan dan minuman dengan porsi sedikit tapi sering

Rasional :pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat untuk membantu proses penyembuhan

· Anjurkan pada ibu agar anaknya banyak istirahat dan berikan therapy sesuai anjuran dokter

Rasional : dengan istirahat membantu otot- otot tubuh relaksasi sehingga memperlancar peredaran darah dan membantu proses pemulihan / penyembyhan anak

· Anjurkan ibu untuk kontrol ulang jika ada keluhan

Rasional : untuk mengetahui perkembangan anak dan therapy lanjut.

V. IMPLEMENTASI

Tanggal/jam :07 Januari 2009/09.50 WIB

1. Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga agar terjalin hubungan kerjsama yang baik dengan petugas

2. Melakukan observasi TTV dan pemeriksaan keadaan anak untuk mengantisipasi adanya komplikasi lebih lanjut

3. Memberitahu pada keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa anak mengalami gastroentrologi ( diare )

4. Melakukan kolaborasi dengan tim medis untuk pemeriksaan lebih lanjut

5. Menganjurkan pada ibu untuk tetap memberi makanan dan minuman agar anak tidak mengalami kekurangan cairan

6. Memberikan therapy sesuai anjuran dokter :

7. Menganjurkan pada ibu untuk kembali jika anak belum juga sembuh

VII. EVALUASI

Tanggal / jam :07 Januari 2009/10.00 WIB

S : -

O :

- K / U :cukup

- Kesadaran :composmentis

- Antropometri

BB = 9 kg

- TTV

Nadi : 100 x/menit

Suhu : 37 ºC

Respirasi : 30 x/menit

- Peristaltik usus 16 x/menit

- Kembung

- Anak rewel

A : Anak “R” umur 19 bulan dengan gastroentritis

P :kontrol kembali ulang 1 minggu /bila ada keluhan

0

Silahkan Tulis Komentar Anda ...