TEST
Label
- asi (1)
- Asuhan Persalinan Normal (8)
- bayi (1)
- Cewek (7)
- cewek cakep (4)
- Cowok (4)
- Daging (1)
- ejakulasi dini (4)
- Gairah (3)
- Gigi (1)
- Gusi (2)
- Jerawat (1)
- kebidanan (20)
- Kesehatan (17)
- komposisi gizi (8)
- materi kuliah (13)
- otak (2)
- Payudara (7)
- Penyakit Kulit (1)
- pijat (3)
- pribadi (4)
- Protein (1)
- Sariawan (1)
- Tahi Lalat (1)
- tips mendapatkan cowok (9)
- Tubuh (1)
- Tubuh Wanita (9)
- Vagina (9)
Pengikut
Diberdayakan oleh Blogger.
Galeri-Galeri
Landasan Teori
LANDASAN
TEORI
PERSALINAN
NORMAL
I.
PENGERTIAN
Persalinan adalah suatu proses
pengeluaran hasil konsepsi(janin dan uri)
yang dapat hidup di dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau
dengan jalan lain.
(Rustam Muchtar, 1988).
Persalinan adalah serangkaian
kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan disusul dengan
pengeluaran placenta janin dan selaput dari tubuh ibu.
(Obstetri Fisiologis, 1983)
Persalinan normaladalah proses
pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup di dunia luar, dari
rahim melalui jalan lahir (vagina)
II.
SEBAB-SEBAB YANG MENIMBULKAN PERSALINAN
a. Teori Penurunan
Pada kehamilan kadar
progesteron menurun sehingga menimbulkan HIS
b. Teori Plasenta
menjadi Tua
Menyebabkan menurunnya
esterogen dan progesteron yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah. Hal ini
akan menyebabkan kontraksi rahim.
c. Teori Distenci Rahim
Rahim yang membesar dan
meregang menyebabkan ischemia otot-otot rahim sehingga menunggu sirkulasiutero
placenta.
d. Teori Iritasi Mekanik
Dibelakang serviks terdapat
ganglion servikalis, bila ganglion ini digeser dan ditekan (misal oleh kepala
bayi) akan menimbulkan kontraksi uterus.
e. Induksi Partus
·
Gagang laminaria : beberapa laminaria dimasukkan
ke dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus franhenhauser.
·
Amniotomi : pemecahan ketuban.
·
Oxytocin drip : pemberian oxytocin menurut tetesan
perinfus.
III.
FAKTOR-FAKTOR PERSALINAN
1. Power
Adalah tenaga dari rahim yang
dapat menolong anak keluar.
a. Kontraksi uterus
Merupakan kontraksi dari
otot-otot rahim pada waktu persalinan meliputi: amplitudo,frekwensi, durasi,
interval dan kekuatan yang dapat mengakibatkan perdarahan dan pembukaan
serviks. Dalam persalinan efektif bila di dominasi di fundus uteri, relaksasi
yang cukup, frekuensi 2-5 menit sekali, lama frekuensi 40-50 detik. Intensitas
cukup (tekanan intrauterin 50-60 mmHg)
b. Tenaga mengejan
Ditentukan
oleh:
·
Ada tidaknya reflek untuk mengejan
·
Keadaan oto abdomen dan diafragma.
·
Keadaan umum dan kesadaran ibu.
2. Passage
Passage meliputi :
a. Panggul
Ukuran panggul : bentuk
panggul
b. Lintasan lunak
Serviks, vagina, vulva, (yang
mempengaruhi pembukaan dan pendataran serviks)
c. Keadaan sekitar jalan
lahir
Keadaan rectum/kantong kencing
yang penuh, tumor, tulang panggul dll.
3. Passanger
Passanger meliputi:
a. Janin
Letak janin, besar kecil
janin, kelainan bawaan.
b. Placenta
c. Air ketuban
4. Psyche ibu
Dukungan untuk ibu sangat diperlukan untuk
memperlancar proses persalinan
5. Penolong
Tenaga kesehatan yang terlatih
6. Posisi ibu
a. Duduk / setengah
duduk
b. Jongkok / berdiri
c. Merangkakk
d. Berbaring miring pada
sisi kiri
IV.
TANDA-TANDA PERMULAAN
1. Beberapa minggu
sebelum melahirkan terdapat tanda-tanda :
a. Lightening/setting/droping
yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primi gravida pada
multi tidak begitu kentara.
b. Perut kelihatan
membesar/melebar, fundus uteri turun.
c. Perasaan sering
kencing/susah kencing karena kanndung kemih tertekan oleh bagian terbawah
janin.
d. Perasaan sakit
diperut dan dipinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi dari uterus.
e. Serviks menjadi
lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah, bisa bercampur darah (bloody
show).
2. Tanda-tanda inpartu
a. Rasa sakit oleh
adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
b. Keluar lendir
bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan kecil pada serviks.
c. Kadang-kadang ketuban
pecah dengan sendirinya.
d. Pada pemeriksaan
dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada.
V.
MEKANISME PERSALINAN
1. Sinclitismus.
2. Asinclitismus
3. Fleksi
4. Putar Paksi Dalam
5. Kepala Keluar Pintu
6. Fleksi Maksimum
7. Putar paksi luar
8. Ekspulsi
VI.
KALA PERSALINAN
A. KALA I (Kala Pembukaan)
Adalah dimulai waktu untuk
pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan 10. Kala ini dibagi menjadi 2 fase:
1. Fase Laten
Pembukaan 1-3cm berlangsung
7-8 jam
2. Fase Aktif
·
Periode akselerasi, dalam waktu 2 jam pembukaan
menjadi 3-4 cm.
·
Periode dilatasi maksimal dalam waktu 2 jam,
pembukaan 4-9 cm.
·
Periode decelarasi dalam waktu 2 jam,pembukaan
9-lengkap. Ketuban akan pecah sendiri/dipecahkan ketika pembukaan hampir atau
telah lengkap. Apabila ketuban pecah sebelum sampai pembukaan 5 disebut KPD.
Pemantauan pada Kala I :
v His setiap 30 menit,
lama, frekuensi, kekuatan.
v DJJ setiap 30 menit.
v Pembukaan
serviks/VT setiap 4jam.
v Penurunan setiap 4
jam.
v TD dan suhu tubuh
setiap 4 jam.
v Pengeluaran urine /
aceton dan protein setiap 2-4 jam.
v Bila ketuban pecah
diperiksa warna cairan (adanya mekonium) kepekatan jumlah cairan.
Asuhan Sayang Ibu pada Kala I
o
Dukungan Emosi: Menghadirkan orang orang yang di
anggap penting
oleh ibu.
o
Pengaturan posisi : Anjurkan ibu yang dalam proses
persalinan untuk
mendapatkan posisi yang paling nyaman bagi ibu
seperti miring kiri,jongkok,
dll
o
Cairan :
Anjurkan ibu untuk minum cairan yang mengandung nutrisi/air gula selama
dalm proses persalinan.
o
Kebersihan : Membolehkan ibu mandi dan membasuh
sekitar
kemaluannya setelah BAB/BAK
o
Penolong persalinan harus mencuci tangan dan
menggunakan alat steril / DTT
o
Anjurkan kepada ibu untuk BAB sebelum persalinan.
o
Anjurkan ibu untuk buang air kecil setiap 2 jam /
lebih bila mungkin.
B. KALA II (Kala
Pengeluaran)
Dimulai dari pembukaan lengkap
sampai lahirnya bayi.
1. Tanda Gejala Kala II
·
Saat His ibu ingin meneran
·
Ibu merasakan tekanan pad rectum/vagina
·
Perineum menonjol
·
Vulva-vagina dan sfingter anal membuka
·
Peningkatan pengeluaran lendir darah
2. Diagnosis Pasti
·
Pembukaan serviks telah lengkap
·
Terlihatnya bagian kepala bayi pada introitus
vagina
3. Penanganan
·
Memberikan dukungan treus-menerus kepada ibu
dengan:
·
Menjaga kebersihan diri
·
Mengipasi dan masase untuk menambah kenyamanan
pada ibu
·
Memberikan dukungan mental untuk mengurangi
kecemasan/ketakutan ibu dengan cara:
·
Mengatur posisi ibu dalam membimbing mengedan
dapat dipilih posisi berikut:
·
Menjaga kandung kemih kosong,ibu dianjurkan
berkemih sesering mungkin
·
Memberikan cukup minum : memberi tenaga dan
mencegah dehidrasi
·
Melakukan pertolongan persalinan jika ditemukan tanda gejala kala II.
4. Observasi Kala II
·
TTV :
-Nadi : tiap 30 menit normal <100 x/menit
-TD : tiap 30 menit < 140/90 mmHg
·
His tiap 30 menit, frekuensi > 2x/10menit, lama
> 40 detik, kuat.
·
DJJ : -
Sebelum ibu mulai meneran 15 menit.
- Sesudah ibu mulai meneran
setiap kali meneran.
DJJ normalnya 120-160 x/menit
·
Penurunan presentasi.
·
Mekonium pada cairan ketuban setelah selesai
ketuban pecah / dipecahkan.
·
Bagian kecil janin / talpus setiap saat.
·
Lilitan tali pusat segera setelah bayi lahir.
·
Lahirnya bahu segera setelah kepala bayi baru
lahir, pada keadaan normal kepala mengadakan putar paksi luar dan bahu segera
lahir.
5. Hal-hal yang harus
diperhatikan
·
Tenaga / usaha untuk mengejan dan kontraksi usus.
·
Janin, yaitu penurunan presentasi janin dan
kembali normalnya DJJ setelah kontraksi berakhir..
·
Kondisi ibu.
Silahkan Tulis Komentar Anda ...