Posts Subscribe comment Comments

Landasan Teori

LANDASAN TEORI
PERSALINAN NORMAL


I.              PENGERTIAN
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi(janin dan uri)  yang dapat hidup di dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.
(Rustam Muchtar, 1988).
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan disusul dengan pengeluaran placenta janin dan selaput dari tubuh ibu.
(Obstetri Fisiologis, 1983)
Persalinan normaladalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup di dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir (vagina)

II.           SEBAB-SEBAB YANG MENIMBULKAN PERSALINAN
a.       Teori Penurunan
Pada kehamilan kadar progesteron menurun sehingga menimbulkan HIS
b.      Teori Plasenta menjadi Tua
Menyebabkan menurunnya esterogen dan progesteron yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah. Hal ini akan menyebabkan kontraksi rahim.
c.       Teori Distenci Rahim
Rahim yang membesar dan meregang menyebabkan ischemia otot-otot rahim sehingga menunggu sirkulasiutero placenta.
d.      Teori Iritasi Mekanik
Dibelakang serviks terdapat ganglion servikalis, bila ganglion ini digeser dan ditekan (misal oleh kepala bayi) akan menimbulkan kontraksi uterus.
e.       Induksi Partus
·         Gagang laminaria : beberapa laminaria dimasukkan ke dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus franhenhauser.
·         Amniotomi : pemecahan ketuban.
·         Oxytocin drip : pemberian oxytocin menurut tetesan perinfus.

III.         FAKTOR-FAKTOR PERSALINAN
1.      Power
Adalah tenaga dari rahim yang dapat menolong anak keluar.
a.   Kontraksi uterus
Merupakan kontraksi dari otot-otot rahim pada waktu persalinan meliputi: amplitudo,frekwensi, durasi, interval dan kekuatan yang dapat mengakibatkan perdarahan dan pembukaan serviks. Dalam persalinan efektif bila di dominasi di fundus uteri, relaksasi yang cukup, frekuensi 2-5 menit sekali, lama frekuensi 40-50 detik. Intensitas cukup (tekanan intrauterin 50-60 mmHg)
b.      Tenaga mengejan
Ditentukan oleh:
·         Ada tidaknya reflek untuk mengejan
·         Keadaan oto abdomen dan diafragma.
·         Keadaan umum dan kesadaran ibu.
2.   Passage
      Passage meliputi :
a.       Panggul
Ukuran panggul : bentuk panggul
b.      Lintasan lunak
Serviks, vagina, vulva, (yang mempengaruhi pembukaan dan pendataran serviks)
c.       Keadaan sekitar jalan lahir
Keadaan rectum/kantong kencing yang penuh, tumor, tulang panggul dll.
3.   Passanger
      Passanger meliputi:
a.       Janin
Letak janin, besar kecil janin, kelainan bawaan.
b.      Placenta
c.       Air ketuban
4.   Psyche ibu
      Dukungan untuk ibu sangat diperlukan untuk memperlancar proses persalinan
5.   Penolong
      Tenaga kesehatan yang terlatih
6.      Posisi ibu
a.       Duduk / setengah duduk
b.      Jongkok / berdiri
c.       Merangkakk
d.      Berbaring miring pada sisi kiri

IV.        TANDA-TANDA PERMULAAN
1.      Beberapa minggu sebelum melahirkan terdapat tanda-tanda :
a.       Lightening/setting/droping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primi gravida pada multi tidak begitu kentara.
b.      Perut kelihatan membesar/melebar, fundus uteri turun.
c.       Perasaan sering kencing/susah kencing karena kanndung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.
d.      Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi  dari uterus.
e.       Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah, bisa bercampur darah (bloody show).
2.      Tanda-tanda inpartu
a.       Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
b.      Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan kecil pada serviks.
c.       Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
d.      Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada.

V.          MEKANISME PERSALINAN
1.      Sinclitismus.
2.      Asinclitismus
3.      Fleksi
4.      Putar Paksi Dalam
5.      Kepala Keluar Pintu
6.      Fleksi Maksimum
7.      Putar paksi luar
8.      Ekspulsi
VI.        KALA PERSALINAN
A.    KALA I  (Kala Pembukaan)
Adalah dimulai waktu untuk pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan 10. Kala ini dibagi menjadi 2 fase:
1.      Fase Laten
Pembukaan 1-3cm berlangsung 7-8 jam
2.      Fase Aktif
·         Periode akselerasi, dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 3-4 cm.
·         Periode dilatasi maksimal dalam waktu 2 jam, pembukaan 4-9 cm.
·         Periode decelarasi dalam waktu 2 jam,pembukaan 9-lengkap. Ketuban akan pecah sendiri/dipecahkan ketika pembukaan hampir atau telah lengkap. Apabila ketuban pecah sebelum sampai pembukaan 5 disebut KPD.
Pemantauan pada Kala I :
v  His setiap 30 menit, lama, frekuensi, kekuatan.
v  DJJ setiap 30 menit.
v  Pembukaan serviks/VT  setiap 4jam.
v  Penurunan setiap 4 jam.
v  TD dan suhu tubuh setiap 4 jam.
v  Pengeluaran urine / aceton dan protein setiap 2-4 jam.
v  Bila ketuban pecah diperiksa warna cairan (adanya mekonium) kepekatan jumlah cairan.
Asuhan Sayang Ibu pada Kala I
o   Dukungan Emosi: Menghadirkan orang orang yang di anggap penting
oleh ibu.
o   Pengaturan posisi : Anjurkan ibu yang dalam proses persalinan untuk
mendapatkan posisi yang paling nyaman bagi ibu
seperti miring kiri,jongkok, dll

o               Cairan :  Anjurkan ibu untuk minum cairan yang mengandung nutrisi/air gula selama dalm proses persalinan.
o   Kebersihan : Membolehkan ibu mandi dan membasuh sekitar
kemaluannya setelah BAB/BAK
o   Penolong persalinan harus mencuci tangan dan menggunakan alat steril / DTT
o   Anjurkan kepada ibu untuk BAB sebelum persalinan.
o   Anjurkan ibu untuk buang air kecil setiap 2 jam / lebih bila mungkin.
B.     KALA II (Kala Pengeluaran)
Dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi.
1.      Tanda Gejala Kala II
·         Saat His ibu ingin meneran
·         Ibu merasakan tekanan pad rectum/vagina
·         Perineum menonjol
·         Vulva-vagina dan sfingter anal membuka
·         Peningkatan pengeluaran lendir darah
2.      Diagnosis Pasti
·         Pembukaan serviks telah lengkap
·         Terlihatnya bagian kepala bayi pada introitus vagina
3.      Penanganan
·         Memberikan dukungan treus-menerus kepada ibu dengan:
·         Menjaga kebersihan diri
·         Mengipasi dan masase untuk menambah kenyamanan pada ibu
·         Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan/ketakutan ibu dengan cara:
·         Mengatur posisi ibu dalam membimbing mengedan dapat dipilih posisi berikut:
·         Menjaga kandung kemih kosong,ibu dianjurkan berkemih sesering mungkin
·         Memberikan cukup minum : memberi tenaga dan mencegah dehidrasi
·         Melakukan pertolongan persalinan jika  ditemukan tanda gejala kala II.


4.      Observasi Kala II
·         TTV :
-Nadi         : tiap 30 menit normal <100 x/menit
-TD           : tiap 30 menit < 140/90 mmHg
·         His tiap 30 menit, frekuensi > 2x/10menit, lama > 40 detik, kuat.
·         DJJ :          - Sebelum ibu mulai meneran 15 menit.
- Sesudah ibu mulai meneran setiap kali meneran.
DJJ normalnya 120-160 x/menit
·         Penurunan presentasi.
·         Mekonium pada cairan ketuban setelah selesai ketuban pecah / dipecahkan.
·         Bagian kecil janin / talpus setiap saat.
·         Lilitan tali pusat segera setelah bayi lahir.
·         Lahirnya bahu segera setelah kepala bayi baru lahir, pada keadaan normal kepala mengadakan putar paksi luar dan bahu segera lahir.
5.      Hal-hal yang harus diperhatikan  
·         Tenaga / usaha untuk mengejan dan kontraksi usus.
·         Janin, yaitu penurunan presentasi janin dan kembali normalnya DJJ setelah kontraksi berakhir..
·         Kondisi ibu.









0

Silahkan Tulis Komentar Anda ...