Posts Subscribe comment Comments

PLACENTA


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Zigot membelah secara mitosis menjadi dau, mepat, delapan, enam belas dan seterusnya. Pada saat 32 sel disebut morula. Di dalam morula terdapat rongga yang disebut blastosel yang berisi cairan yang dikeluarkan oleh tuba fallopii, bentuk ini disebut blastosit. Lapisan terluar blastosit disebut troboplas, yang merupakan dinding blastosit yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon plasenta, sedangkan masa didalamnya disebut simpul embrio (embrionik klot) yang merupakan calon janin. Blastosit ini berjalan menuju uterus untuk mengadakan implantasi. Mesoderm connecting stalk yang juga memiliki kemampuan angiogenik, kemudian akan berkembang menjadi pembuluh darah dan connecting stalk tersebut akan menjadi tali pusat atau fiuuculus umbilicalis.

Pada tahap awal perkembangan, rongga perut masih terlalu kecil untuk usus yang berkembang, sehingga sebagian usus terdesak ke dalam rongga selom ekstraembrional pada tali pusat. Pada sekitar akhir bulan ketiga, penonjolan lengkung usus (intestional loop) ini masuk kembali ke dalam rongga abdomen janin yang telah membesar. Kandung kuning telur (yolk-sac) dan tangkai kandung kuning telur (ductus vitellinus) yang terletak dalam rongga korion, yang juga tercakup dalam connecting stalk, juga tertutup bersamaan dengan proses semakin bersatunya amnion dengan korion.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Placenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya. Jiwa anak tergantung pada plasenta, baik tidaknya anak tergantung pada baik buruknya faal placenta.

Setelah nidasi sel-sel trofoblast menyerbu ke dalam deciduas sekitarnya sambil menghancurkan jaringan sedangkan di antara masa trofoblast timbul lubang-lubang hingga menyerupai susunan spons. Lubang ini kemudian berisi darah ibu karena juga didinding pembuluh-pembuluh darah termakan oleh kegiatan tofoblast. Mula-mula sel-sel yang dihancurkan menjadi bahan makanan bagi telur kemudian makanan dari darah ibu. Sel-sel trofoblast yang menyerbu kemudian merupakan batang-batang yang masing-masing bercabang pula dan akhirnya menjadi jonjot chorion (villi chorialis). Sementara itu trofoblast yang membentuk dinding villus sudah terdiri dari 2 lapisan :

a. Lapisan Luar syncytiotrafoblast

b. Lapisan dalam atau cytotrofoblast (sel-sel Langhans)

Sebelah dalam villus terisi oleh mesoderm. Dalam mesoderm ini terbentuk sel-sel darah merah dan pembuluh-pembeluh darah yang lambat laun sambung menyambung dan akhirnya berhubungan dengan peredaran daran janin melalui pembuluh-pembuluh darah di dalam tali pusat.

Pada kehamilan muda seluruh chorion mempunyai villi tapi villi dalam deciduas capsularis mati, sedangkan villi dalam deciduas basalia tumbuh terus dan merupakan bagian foetal dari placenta.

Di antara villi ada yang menanamkan diri ke dalam deciduas , villi ini disebut jonjot pancang (haftzotte), karena memancagkan telur pada deciduas sedangkan ada juga villi yang ujungnya tak sampai ke deciduas tapi terapung dalam darah ibu. Villi ini terutama bertugas mencari makanan.

Mula-mula villi itu berbentuk batang saja, tapi kemudian mengeluarkan cabang-cabangnya, hal ini sangat memperluas permukaan filtrasi dari villi, karena janin bertambah dengan usianya.

Pada minggu ke 16, sel-sel Langhans mulai menghilang. Hal ini juga menguntungkan kecep[atan pertukaran zat antara anak dan ibu. Darah anak dan ibu tak dapat bercampur karena terpisah oleh lapisan jaringan yang dinamakan membrane placentae yang terdiri dari lapisan sel Langhans, jaringan ikat dari vullus dan lapisan endothel kapitel. Dengan hilangnya satu lapisan, membrane placentae lebih tipis dan pertukaran zat lebih lancar.

Pemulaan foetal ialah yang menghadap ke janin, warnanya keputihan dan licin karena tertutup oleh amnion, dibawah amnion nampak pembuluh-pembuluh darah. Permukaan maternal yang menghadap ke dinding rahim, merah warnanya dan terbagi-bagi oleh celah-celah. Celah ini tadinya terisi oleh septa (sekat) yang berasal dari jaringan ibu. Oleh celah-celah ini placenta terbagi 16-20 cotyledon. Pada penampang sebuah placenta, yang masih melekat pada dinding rahim nampak bahwa placenta terdiri dari 2 bagian ialah bagian yang terbentuk oleh jaringan anak piring penutup atau membrane chorii, yang terbentuk oleh amnion, pembuluh-pembuluh darah janin, chorion dan villi bagian yang terbentuk oleh jaringan ibu.

Piring deciduas atau piring basal yang terdiri dari deciduas compacta dan sebagian dari deciduas spongiosa, yang kelak ikut lepas dengan placenta.Darah janin ke placenta melalui 2 buah arteriae umbilicales dan dari placenta kembali ke tubuh janin melalui vena umbilicalis. Ketiga pembuluh darah ini terdapat dalam tali pusat. Arteri mengandung darah yang “kotor” dan vena mengandung darah yang “bersih”. Dari tali pusat pembuluh-pembuluh darah tersebut berjalan dalam chorion dan kemudian masuk ke dalam villi. Darah ibu memancar ke dalam ruangan intervilair ialah rongga di antara villi, dari arteri-arteri ibu yang terbuka pada dasar ruangan tersebut.Kemudian darah ibu menyebar ke segala jurusan dan dengan lambat laun mengalir ke bawah dan masuk dalam venae pada dasar placenta. Dulu orang mengira bahwa darah ruangan intervillair semuanya di alirkan ke dalam vena besar pada pinggir placenta yang dinamakan sinus marginalis atau sinus circularis.

B. Faal PlacentaSeperti telah diterangkan, placenta sangat penting bagi pertumbuhan dan kehidupan janin. Placenta bekerja sebagai usus ilah mengambil makanan, sebagai paru-paru mengeluarkan CO2 dan mengambil O2, sebagai zat-zat racun yang biasanya dikeluarkan oleh ginjal seperti ureum dikeluarkan oleh placenta dan akhirnya bekerja sebagai kelenjar buntu yang mengeluarkan hormon-hormon penting untuk kelanjutan kehamilan. Secara singkat placenta faal ialah :

1. Placenta sebagai tempat pertukaran zatMula-mula makanan bagi jani diambil dengan penghancur dan absorpsi dari deciduas dan kemudian dari darah ibu. Zat yang dibutuhkan oleh janin seperti zat hydrat arang, zat lemak, zat protein, vitamin dan mineral diambil dari darah ibu, ada juga bukti bahwa zat-zat immune ibu dapat masuk ke dalam darah anak. Sebaliknya zat sampah seperti CO2 dan ureum dibuang ke dalam darah ibu.

2. Secara Lengkap Hormon yang dikeluarkan oleh placenta ialah :

a. Steroid hormon : estrogen dan progesterone

b. Protein hormon

Human Chorionic Gonadotropin Harmone (HCG)

Human Placental Lactogen Hormone (HPL)

Human Chorionic Thyrotropin Hormone (HCT)

Human Chorionic Corticotropin Hormone (HCCT)

c. Releasing HormonesTSH releasing hormoneLH / FSH releasing HormoneDisamping itu plasenta menghasilkan enzim seperti :- Heat stable alkaline phosphatase- Oxytocinase dan- Pregnacy specific protein

C. Fungsi plasenta

Fungsi utama plasenta adalah transfer nutrien dan zat sisa antara ibu dan janin (meliputi fungsi respirasi, ekskresi dan nutritif), menghasilkan hormon dan enzim yang dibutuhkan untuk memelihara kehamilan, sebagai barier dan imunologis.

Fungsi transfer tergantung kepada sifat fisik zat yang mengalami transfer dalam darah ibu maupun janin, integritas fungsi membrana plasenta (exchange membrane) dan kecepatan aliran darah pada kedua sisi exchang membrane (ibu dan janin).

Mekanisme transfer zat melalui plasenta meliputi : diffusi sederhana, facilitated diffusion (akselerasi), transfer aktif (melawan concentration gradient), pinositosis dan leakage (merusak membrana plasenta). Zat dengan berat molekul rendah dan yang mudah larut dalam lemak mudah ditransfer melalui plasenta. Pada fungsi respirasi, intake oksigen dan output karbon dioksida terjadi secara diffusi sederhana.Demikian juga pembuangan zat sisa oleh janin ke darah ibu seperti urea, asam urat dan kreatinin terjadi secara diffusi sederhana.

Fetal membrane pada plasenta dianggap sebagai protective barrier bagi janin terhadap zat-zat berbahaya yang beredar dalam darah ibu. Substansi dengan berat molekul lebih dari 500 dalton dicegah memasuki darah janin. Sebaliknya antibodi dan antigen dapat melewati plasenta dari kedua arah. Infeksi dalam kehamilan karena virus (rubella, chicken pox, measke, mump, poliomielitis), bakteri (treponema pallidum, tbc) atau protozoa (toksoplasma, malaria) dapat melewati plasenta dan mengenai janin. Demikian juga dengan obat-obatan, dimana sebagian besar obat-obatan yang dipakai dalam kehamilan dapat melewati barrier plasenta dan mungkin mempunyai efek yang tidak baik terhadap janin

D. Bentu dan Ukuran

Uri berbentuk bundar atau oval, ukuran diameter 15-20 cm, tebal 2-3 cm, berat 500-600 gram. Biasanya plasenta atau uri akan berbentuk lengkap pada kehamilan kira-kira 16 minggu, di mana ruang amnion telah mengisi seluruh rongga rahim

0

Silahkan Tulis Komentar Anda ...